Senin, 27 Desember 2021

Kalau Aku Bisa Menjadi Seperti Dirinya

Dentuman kosong di dalam kepala yang membuatku kesakitan di pukulnya berkali-kali berlipat berganda, mencabik-cabik seluruh ruang kosong di hatiku. Kalau saja aku bisa menjadi seperti dirinya yang punya bentuk tubuh indah, tidak ada lekukan dua di perutnya, punya lengan kecil, kulit halus nan putih, tidak ada jerawat di mukanya, rambut hitam lurus. Sayangnya aku hanyalah aku, yang tidak seperti dirinya.

Bukan hanya dari luar yang membuatku jatuh dari tebing ekspektasi yang tinggi, tapi dari dalam keluargaku yang selalu memperumit keadaan, yang selalu menganggapku rela dan legowo menerima semua pernyataan yang keluar terus menerus dari mulutnya tanpa memedulikan ada tidaknya perasaan yang tersakiti disini. 

Aku bukannya tidak mau berubah, namun berubah itu yang tersulit, sulit sekali, andai mereka tahu, andai mereka mau mendengarku. Aku selalu kebingungan saat ku lihat tubuhku di kaca datar, tak lepas pikiranku mengarah ke orang-orang yang selalu menjadi contoh kemanapun aku ingin melangkah. Aku masih ada waktu untuk memperbaiki ini semua, tapi mentalku sudah rusak di rumah ini.

Seringkali ibuku berkata, "Sudah rusak wajahmu, tidak bisa diperbaiki lagi." Mungkin ia selalu melihatku kuat dan ceria, tapi di belakang matanya aku selalu hancur dan ingin menyerah. Saat tidak bisa kamu berikan aku saran, cukup berikan aku telinga dan semangat, bukan serapah yang ku mau. Aku juga mau seperti dirinya. Aku tidak memilih menjadi seperti ini.

Kalau Aku Bisa Menjadi Seperti Dirinya

Dentuman kosong di dalam kepala yang membuatku kesakitan di pukulnya berkali-kali berlipat berganda, mencabik-cabik seluruh ruang kosong di ...